QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar QR code yang di gunakan di Indonesia untuk mempermudah pembayaran elektronik. QRIS menggabungkan berbagai metode pembayaran elektronik menjadi satu kode QR tunggal yang dapat di baca oleh mesin pembaca QR untuk melakukan pembayaran dengan mudah dan cepat. Selain memudahkan dalam melakukan pembayaran QRIS juga memiliki kekurangan atau Dampak Negatif QRIS di Salah Gunakan.
Seperti yang baru-baru ini lagi Viral pemalsuan Kotak Amal mesjid dengan modus penipuan di ganti kode QRISnya, seperti yang di kutif dari tekno.tempo.co pada Selasa (11/4/23). Akun redasamudra.id membagikan tangkapan layar rekama CCTV pada tanggal 6 April 2023 dengan lokasi di Mesjid Nurul Iman Blok M Square Lantai 7 Jaksel. “Hati-hati, khususnya para DKM Masjid… Telah terjadi modus penipuan mengganti barcode QRIS kotak amal,” Ujar yang punya akun.
Perkemabangan QRIS
QRIS di kembangkan oleh Bank Indonesia bersama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan sejumlah bank di Indonesia. Standar ini di perkenalkan pada Agustus 2019 dan resmi di luncurkan pada Januari 2020.
Keuntungan menggunakan QRIS adalah dapat memudahkan transaksi pembayaran dengan metode yang lebih aman dan cepat, karena tidak perlu lagi memasukkan nomor rekening atau nomor kartu kredit secara manual. Selain itu, QRIS juga dapat di gunakan oleh berbagai jenis e-wallet dan bank, sehingga konsumen memiliki fleksibilitas dalam memilih metode pembayaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Penggunaan QRIS juga di harapkan dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang masih terbatas aksesnya terhadap layanan keuangan. Dengan QRIS, pedagang kecil dan usaha mikro dapat lebih mudah menerima pembayaran secara elektronik, tanpa perlu memiliki perangkat pembayaran yang mahal atau fasilitas rekening bank.
QRIS juga dapat membantu mengurangi penggunaan uang tunai, yang seringkali menyebabkan biaya transaksi yang lebih tinggi dan juga dapat menjadi sumber penyebaran virus dan kuman. Dengan mempromosikan penggunaan pembayaran elektronik yang aman dan efisien, QRIS dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko penyebaran penyakit.
Dalam implementasinya, QRIS telah di terapkan secara luas di Indonesia, dengan dukungan dari berbagai institusi keuangan dan perusahaan teknologi. Saat ini, QRIS sudah tersedia di ribuan pedagang dan tempat usaha di seluruh Indonesia, mulai dari pasar tradisional hingga restoran dan mal.
Meskipun demikian, QRIS masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya kesadaran masyarakat tentang keamanan transaksi elektronik, masalah interoperabilitas antara berbagai sistem pembayaran elektronik, dan perlunya dukungan infrastruktur yang memadai untuk mengoptimalkan penggunaan QRIS.
Namun, dengan terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan memperkuat kerja sama antara berbagai pihak terkait, QRIS memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu inovasi yang dapat mempercepat transformasi digital di Indonesia, serta meningkatkan inklusi keuangan dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
Dampak Negatif QRIS di Salah Gunakan !
Meskipun QRIS memberikan banyak manfaat bagi pengguna, namun seperti halnya teknologi baru lainnya, QRIS juga memiliki beberapa dampak negatif yang perlu di perhatikan. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat di hasilkan oleh QRIS:
- Keterbatasan akses teknologi: Salah satu dampak negatif dari QRIS adalah keterbatasan akses teknologi yang di miliki oleh beberapa masyarakat, terutama di daerah terpencil dan pedesaan. Bagi mereka yang belum terbiasa menggunakan teknologi atau memiliki akses terbatas ke smartphone atau internet, QRIS bisa menjadi hal yang sulit untuk di akses dan di gunakan.
- Ketergantungan pada teknologi: Penggunaan QRIS juga dapat memicu ketergantungan pada teknologi dan kecenderungan untuk mengabaikan penggunaan uang tunai yang masih sangat di butuhkan, terutama untuk kebutuhan sehari-hari seperti di warung atau pedagang kecil. Ketergantungan pada teknologi juga dapat menimbulkan risiko kerentanan terhadap peretasan dan kejahatan siber.
- Biaya tambahan: Beberapa pedagang atau bisnis mungkin menambahkan biaya tambahan atau markup pada harga produk mereka ketika pembayaran di lakukan dengan QRIS, sehingga menyebabkan pengguna membayar lebih mahal daripada membayar dengan uang tunai.
- Risiko ketersinggungan: Penggunaan QRIS juga dapat memicu risiko ketersinggungan sosial, terutama bagi orang-orang yang kurang terbiasa dengan teknologi atau tidak memiliki akses ke teknologi. Hal ini dapat menghambat aksesibilitas layanan keuangan bagi sebagian masyarakat.
- Masalah privasi: QRIS dapat mengumpulkan data pribadi pengguna yang mungkin dapat di gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan masalah privasi.
- Pemalsuan Stiker QRIS Kotak Amal di Mesjid-Mesjid baru-baru ini lagi trending lantaran QRIS mesjid di ganti dan tentu saja merugikan sekali. Karena banyak orang yang tidak tahu pakah QRIS tersebut asli milik Mesjid ataupun bukan jadi QRIS ini selain banyak manfaatnya juga ada dampak negatifnya.
Akhir Kata
Artikel Lainnya : Chat GPT Vs Google Mana Yang di Unggulkan ?
Oleh karena itu, perlu di lakukan upaya untuk mengatasi dampak negatif QRIS dan memastikan bahwa inovasi teknologi tersebut di gunakan secara bijak dan seimbang. Perlu ada upaya untuk memastikan bahwa QRIS dapat di akses oleh semua masyarakat, dan juga untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko yang mungkin timbul dari penggunaan QRIS. Pemerintah dan regulator juga harus memastikan bahwa QRIS di atur dengan baik untuk meminimalkan risiko dan memastikan keadilan bagi semua pengguna.