Pernahkah Anda membayangkan akan ada drone pengirim paket pada masa depan? Jika iya, maka sekarang Anda sudah hidup masa yang Anda bayangkan. Sebab robot pengantar paket kini bukan hanya khayalan semata.
Untuk Indonesia, pengiriman paket memang masih menggunakan kurir manusia baik menggunakan mobil maupun motor. Bahkan pada masa pandemi yang jumlah kasusnya terus meningkat, kurir masih beroperasi seperti biasa dan mengantarkan paket ke alamat tujuan.
Namun untuk beberapa negara maju, kondisi pandemi ini bermanfaat untuk menguji coba dan mengembangkan teknologi baru.
Yakni pesawat tanpa awak yang bisa mengirimkan paket. Hal ini pertama kali ada pada negara asal virus corona itu sendiri yaitu Tiongkok.
Uji Coba Drone Pengantar Paket oleh Amazon Pada Pertengahan 2019
Meskipun negara yang pertama kali menerapkan penggunaan drone untuk mengirim paket selama pandemi adalah Tiongkok. Namun ternyata teknologi ini pertama kali berkembang dan ada pada raksasa e-commerce dunia yaitu Amazon.
Pada awalnya, teknologi ini ada demi menghemat waktu pengiriman agar lebih cepat.
Amazon pertama kali menggunakan pesawat tanpa awak untuk mengirimkan paket toko daring tersebut ke wilayah Amerika Utara. Uji coba ini mulai ada pada bulan Juni 2019.
Pengiriman drone ini hanya bisa digunakan oleh pengguna Amazon Prime atau akun prioritas dalam website Amazon. Paket yang bisa Anda kirim pun tidak boleh lebih dari 3 kilogram dan terdapat pembatasan jarak antar hingga sekitar 20 kilometer.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan, drone milik Amazon bisa mengirimkan paket dengan jarak 20 km hanya dalam waktu tiga jam.
Dengan bantuan teknologi kecerdasan artifisial, pesawat tanpa awak bisa terbang tanpa menabrak kabel, burung, atau mendarat pada teras rumah penerima.
Baca juga : aplikasi rapat dan belajar daring.
Penggunaan Drone Pengirim Paket Untuk Mencegah Covid – 19 Tiongkok
Hampir mirip dengan yang dilakukan di Amerika Serikat, pengunaan pesawat tanpa awak untuk mengantar paket di Tiongkok atau China juga dilakukan oleh raksasa e-commerce bernama JD.com.
Penerapan teknologi baru ini mulai ketika angka Covid – 19 untuk sekitar Tiongkok terus meningkat hingga mulai masuk ke negara – negara tetangga.
Tetapi berbeda dengan Amazon yang menguji coba hanya untuk memangkas waktu pengiriman, JD.com menggunakan teknologi yang sama untuk menghindari kontak antara kurir dengan pelanggan.
Seperti yang kita semua ketahui, virus corona dapat menyebar melalui kontak tidak langsung. Atau lebih tepatnya melalui percikan air liur ketika berbicara.
Oleh karena itu, JD.com melakukan pengiriman paket pertama menggunakan drone ke daerah pedesaan pada Provinsi Hebei, Tiongkok. Drone milik JD.com juga bisa menelpon pemilik paket ketika drone sudah tiba dan baru melepas paket ketika sudah ada konfirmasi oleh penerima.
Baca juga : apa itu telemedicine?
Uji Coba Drone Pengirim Paket Indonesia
Secara mengejutkan, ternyata Indonesia juga pernah melakukan pengiriman paket menggunakan robot atau pesawat tanpa awak. Uji coba ini juga mulai ada pada JD.com, atau lebih tepatnya JD.id, pada awal Januari 2019.
Meskipun belum ada percobaan lanjutan sejak uji coba pertama, namun JD.id terus mengembangkan teknologi yang membantu pada pandemi dengan IOT.
Kini, bukan hanya Amazon dan JD.com yang melakukan pengiriman paket dengan drone. Perusahaan international lainnya seperti Walmart dan Zipline juga mengembangkan teknologi yang sama.
Baca juga : teknologi masa depan.
Itulah sedikit informasi mengenai adanya drone pengirim paket yang bisa Anda manfaatkan selama masa pandemi.