Semakin bertambahnya pengguna media sosial di Indonesia, membuat modus penipuan lewat sosial media juga semakin banyak. Bahkan beberapa dari Anda mungkin sudah menjadi korban namun belum menyadarinya. Sebab modus-modusnya semakin sulit untuk dikenali.
Selain itu, para pelaku penipuan ini juga bukan hanya meminta uang secara langsung layaknya penipuan lewat SMS atau telepon. Namun mereka memanfaatkan data diri dan identitas Anda untuk digunakan untuk hal-hal yang berbau ilegal.
Penipuan ini juga bisa terjadi di aplikasi mana saja. Baik Facebook, WhatsApp, Twitter, bahkan Instagram. Oleh karena itu, Anda perlu tahu apa saja modus penipuan lewat sosial media yang marak saat ini dan bagaimana cara mengatasinya.
Daftar Modus Penipuan Lewat Sosial Media
Untuk menghindari bertambahnya korban penipuan melalui media sosial, ada baiknya Anda hindari pesan-pesan atau unggahan yang sekiranya mencurigakan seperti :
1. Kuis dan Survey Facebook
Modus penipuan yang pertama dan paling sering terjadi adalah berupa kuis survey Facebook. Pastinya kebanyakan dari Anda pernah melihat atau bahkan mengikuti kuis seperti “Apa pekerjaan yang paling cocok untuk Anda?”. “Siapa artis yang harusnya jadi kekasih Anda?” atau “Berapa persen tingkat kesetiaan Anda?”.
Jika lihat secara sekilas, kuis-kuis tersebut mungkin terkesan biasa saja dan hanya dibuat sebagai hiburan. Padahal di balik situs tersebut, data Anda tengah diretas dan dicuri oleh orang lain.
Situs-situs kuis dan survey umumnya mengambil data yang sama dengan yang Anda masukan ke Facebook atau media sosial tempat mengikuti survey. Dalam kasus terburuknya, akun media sosial Anda bisa dicuri oleh pelaku tersebut dan diganti menjadi akun jualan online atau bahkan digunakan untuk penipuan.
Baca juga : tips mengatasi teror dari penipu bank.
2. Pesan dari Akun Luar Negeri
Modus penipuan yang berikutnya adalah dengan mengirim pesan menggunakan akun yang berbau luar negeri. Biasanya pelaku menggunakan nama dan foto-foto bule untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia melalui DM atau pesan media sosial.
Jika Anda menanggapi, modus penipuan ini bisa berujung 2 hal, yaitu meminta Anda mengunjungi situs yang mencurigakan agar data Anda bisa oleh pelaku atau meminta Anda mengikuti akun-akun tidak jelas.
Perlu untuk Anda ketahui, sebagian besar pesan dari akun luar negeri yang tiba-tiba Anda terima adalah hasil bot alias pengirim pesan otomatis. Kecuali jika memang Anda kenal dengan pemilik akun tersebut.
3. Modus Jual-Beli Online Harga Miring
Untuk modus penipuan lewat media sosial yang satu ini paling banyak dialami di Instagram. Sebab jika Anda sedang bermain Instagram, pastinya selalu ada barang-barang bagus yang dijual dengan harga tidak masuk akal. Misalnya PS4 seharga 1,5 juta atau baju yang harusnya 500 ribu harganya malah 50 ribu.
Tentunya masyarakat awam sangat tergiur dengan barang bagus dan harga murah. Padahal, akun-akun tersebut adalah akun penipuan yang sudah banyak memakan korban.
Salah satu cara paling mudah membedakan mana akun jualan online asli dan palsu adalah dengan melihat kolom komentarnya. Jika kolom komentarnya ditutup, maka dapat dipastikan akun tersebut penipu.
Baca juga : modus penipuan undian berhadiah.
Itulah dia contoh modus penipuan lewat sosial media yang sering terjadi di Indonesia. Untuk mengatasinya, Anda perlu menghindari membalas pesan-pesan dari akun asing.
Dan jika ingin belanja online melalui media sosial, selalu tanyakan pada penjual apakah menerima pembayaran melalui toko online seperti Tokopedia atau Bukalapak yang memiliki sistem rekening bersama agar lebih aman.